Jumat, 12 Desember 2014

Wanita



Wanitaku..
Untuk elo yg masih dirahasiakan
Gua gak pernah tahu bagaimana sosok elo
Hidungmu, matamu, rambutmu, aku tidak tahu
Semua masih samar

Kala hujan turun, diri gua selalu termangu
Menerka seperti apa dirimu --Keindahanmu?

Wanitaku..
Gua selalu menghamba pada Tuhan, di setiap sujud hingga tubuh kian kaku
Gua selalu bernegosiasi padanya
Mengirimkan pinta yg kubalut lewat doa
Kembali lagi pada satu pertanyaan, seperti apa wanitaku?

Gua harap, kelak, Tuhan mengirimkan bingkisan lewat kurir yg tak dibayar
Kurir itu bernamakan waktu
Gua berharap, kelak, Tuhan mengirimkan catatan kecil di luar bingkisan
Tentang kelebihan suatu produk yg dikirimkan
Ya, hadiah darinya ialah Wanita

Ada harap ketika bingkisan mau dibuka
Ada pinta ketika otak sibuk meerka

Semoga..
Peluknya seperti rumah, membuat siapa yang pergi ingin kembali pulang dengan ramah
Semoga..
Dadanya seperti kolam renang, membuat semua yang kalut menjadi tenang
Semoga..
Pipinya seperti matras, membuat semua yang rebah menjadi pulas
Semoga..
Bibirnya seperti bandara mati, tak ada yang tahu, hanya bibir ini yang selalu siap mendarati
Semoga..
Matanya seperti bulan, membuat diri ini yang bayi merasa terteduhkan
Semoga dari segala semoga..
Tutur katanya lembut, tak ada para hewan di dalam mulut

Wanitaku..

Semoga kau bukan semoga yang selama ini kusemogakan pada Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar