Simple can be harder than complex. You have to work hard to get your thinking clean to make it simple” (Steve Jobs)
-
Mewah itu memesona, tapi terlihat sederhana juga punya pesonanya tersendiri.
Terlebih,
ketika kesederhanaan dipilih sebagai prinsip secara sadar untuk
menjalani hidup dan lebih dekat dengan pemaknaannya. Biar begitu,
bersikap sederhana enggak se-sederhana itu.
Apalagi ketika seseorang memilih jadi sederhana - bukan terpaksa sederhana.
Sebabnya,
kita harus bergulat lebih sengit dengan nafsu di dalam diri. Alih-alih
menyuapi kehendaknya terus, kita cermat menentukan mana hal yang
esensial mana yang impulsif.
Mungkin tantangan itu jadi alasan
kuat di balik ketakjuban kita pada manusia-manusia yang bermakna dengan
kesederhanaannya. Daya tarik mereka, gak lekang oleh waktu. Hadir
kecermatan & keteguhan lewat sikap mereka.
Lalu dengan cara apa kita bisa belajar bersikap bijak lewat kesederhanaan?
Pertama - Sederhanakan Pola Pikir
Kalau
bisa berpikir dengan lebih simpel namun tujuan tetap tercapai, kenapa
harus menyulitkan & merumitkan diri? Awali pikiran dari hal yang
sederhana, kawal cara kita berpikir sampai akhir.
Kadang kita terjebak dalam pola pikir sendiri dengan anggapan, lebih rumit itu lebih keren. Padahal?
Kedua - Sederhanakan Perilaku
Kita
bisa bersikap sederhana dengan memahami batas kewajaran atas suatu
tindakan di sekitar. Untuk itu, penting bagi kita untuk latihan bersikap
peka terhadap situasi dengan tetap berprinsip.
Tanya ke diri sendiri. Pantas enggak gue bersikap begini? Sesuai aturan enggak ya? Cukup atau berlebihan ya?
Ketiga - Sederhanakan Kesan
Kadang,
nampak rumit di mata orang lain itu keren. Tapi, kita sadar kalau
sesuatu jadi lebih keren ketika apa yang rumit bisa terlihat lebih
sederhana dengan penyesuaian lewat sikap & perbuatan.
Makin kita terkesan rumit, makin lebar jarak yang bisa tercipta dengan sesama. Seberapa rumitkah kita?
-
Dari mereka yang bersikap sederhana, kita memetik hikmah untuk diterapkan.
Bahwa
perkara yang betulan esensial dalam hidup, jumlahnya enggak banyak.
Kita yang seringkali menyulitkan diri dengan merasa kurang dan terus
menambah-nambahi.
-
“With wisdom comes the desire for simplicity” (Brendon Burchard)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar