Belajar mempunyai dua tujuan. Yang
pertama adalah untuk mengasah otak dan memperluas wawasan. Yang kedua
adalah pembinaan agar berguna bagi masyarakat. Sayangnya sekarang ini,
kebanyakan kita sudah menjadikan proses belajar sebagai sarana untuk memperoleh
kekayaan dan kedudukan semata. Pengabdian dalam masyarakat hanya menjadi
status simbolis jabatan saja.
Belajar mempunyai nilai praktis dan
juga idealis. Selain membentuk karakter, belajar mebuat kita untuk
menjadi pintar secara umum, dan mengusai keahlian tertentu untuk bekal
hidup. Dengan keahlian
yg kita miliki, akan membuat kita dapat bertahan terutama dalam masa kesusahan;
saat tak ada pekerjaan tetap dan saat tak ada keluarga yang membantu memberi
makan.
Kemampuan untuk
bertahan tergantung dari pendidikan yang kita miliki. Keahlian yg
bermanfaat lebih baik dari pada uang. Pandai atau Bodoh, kita harus
belajar. Jauh lebih berguna mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak
daripada mengenal lebih banyak orang.
Waktu yang paling
baik dalam belajar adalah ketika kita masih muda dan pikiran kita masih
segar. Apa yg kita telah pelajari saat kecil akan bertahan dalam ingatan
kita sampai mati. Ketika kita tumbuh besar, pikiran kita sering
dikacaukan oleh bermacam masalah. Otak kita sudah dipenuhi bermacam hal,
sehingga sangat sulit untuk berkonsentrasi. Seperti
micro processor, semakin banyak data yang masuk dalam RAM maka semakin lambat
cara kerja micro processornya. Bahkan bisa sering hang, kalau banyak data
yang tebuka..
Inilah salah satu alasan bagi anak
muda untuk belajar lebih rajin. Jangan menyia-nyiakan waktu muda untuk
belajar.
Bermain itu baik, jadi anak gaul itu
baik, online di computer itu baik, bermain itu keinginan. Kadang kebanyakan
belajar membuat kita jenuh dan bosan, tapi ingat belajar saat waktu muda itu
lebih penting dari semuanya.
Ingat Sukarno dan Hatta
tidak mengenal malam mingguan…….!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar