Jumat, 19 Oktober 2012

Guru yang Baik , YA DIRI KITA SENDIRI


KALAU ngomongin guru, apa sih yang terbayang di benak temen temen? Sosok dewasa yang bijaksana atau seseorang yang mampu mengajari kita akan suatu hal yang belom kita ketahui? Atau ada deskripsi lain? Kebanyakan mendeskripsikan, guru sosok orang lain dengan berbagai peran dan sikap. Tapi, tahu nggak sih temen temen kalau guru itu bisa jadi diri kita sendiri? Untuk mendukung pernyataan ini, beberapa remaja Bandar Lampung sudah memberi komentarnya. Cekidot

Belajar dari kesalahan, komentar dari pertama yang keluar dari mulut siswi SMA Taman Siswa Teluk Betung, Bandar Lampung. Cewek yang akrab disapa Ndari ini beranggapan, proses belajar itu sendiri bisa dilakukan secara personal. Salah satunya dengan belajar dari kesalahan. “Kalau gua sih nggak mau mengulang kesalahan yang sudah pernah gua lakuin. Jadi, harus bisa nelah kira-kira yang bikin gua salah itu apa dan berusaha memperbaikinya,” ucap cewek yang memiliki pembawaan santai ini.
Berbeda jauh dari komentar sebelumnya Gina Rinjani berpendapat menjadi guru bagi itu memang penting. Dengan menjadikan diri sendiri sebagai guru, kita akan lebih bisa mengendalikan diri sendiri. Bisa mengarahkan ke hal-hal yang positif. “Jujur, Gua masih sulit menjadi guru untuk diri sendiri. Bukan hal yang mudah sepele. Karena itu, gua selalu berusaha yang terbaik buat diri gua sendiri,” katanya.
Komentar simple dari dating dari Puput mahasiswi Universitas Lampung. “Dari pengalaman, kita bisa koreksi apa kelebihan dan kekurangan kita. Jadi nggak harus nungg diguruin orang. Kita juga bisa menggurui diri sendiri. Porsinya pun lebih tepat dan efisien banget,” ujar cewek yang suka banget sama boneka Babi
Berguru dan digurui oleh diri sendiri bagai mata pisau. Bisa saja efisien, bisa juga justru gagal alias zonk. Mau tahu apa trik biar prosesnya belajar dan hasilnya baik ? “Komitmen dong!” seloroh Rendra mahasiswa Universitas Dharmajaya
Cewek berambut panjang ini berpendapat, kalau komitmen itu kunci utama dalam sebuah tujuan. “Kalau berguru dengan orang lain, kita bisa selalu diingatkan. Tapi ketika kita bisa selalu diingatkan. Tapi, ketika kita menjadikan diri sendiri, komitmen harus kuat. Jangan nanti nyepelein dan toleransi ke diri sendiri! Kan nggak effesien!” katanya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar