KALAU ngomongin guru, apa sih yang terbayang di benak temen
temen? Sosok dewasa yang bijaksana atau seseorang yang mampu mengajari kita
akan suatu hal yang belom kita ketahui? Atau ada deskripsi lain? Kebanyakan
mendeskripsikan, guru sosok orang lain dengan berbagai peran dan sikap. Tapi,
tahu nggak sih temen temen kalau guru itu bisa jadi diri kita sendiri? Untuk
mendukung pernyataan ini, beberapa remaja Bandar Lampung sudah memberi
komentarnya. Cekidot
Belajar dari kesalahan, komentar
dari pertama yang keluar dari mulut siswi SMA
Taman Siswa Teluk Betung, Bandar Lampung. Cewek yang akrab disapa Ndari ini
beranggapan, proses belajar itu sendiri bisa dilakukan secara personal. Salah
satunya dengan belajar dari kesalahan. “Kalau gua sih nggak mau mengulang kesalahan
yang sudah pernah gua lakuin. Jadi, harus bisa nelah kira-kira yang bikin gua
salah itu apa dan berusaha memperbaikinya,” ucap cewek yang memiliki pembawaan
santai ini.
Berbeda jauh dari komentar
sebelumnya Gina Rinjani berpendapat
menjadi guru bagi itu memang penting. Dengan menjadikan diri sendiri sebagai
guru, kita akan lebih bisa mengendalikan diri sendiri. Bisa mengarahkan ke
hal-hal yang positif. “Jujur, Gua masih sulit menjadi guru untuk diri sendiri.
Bukan hal yang mudah sepele. Karena itu, gua selalu berusaha yang terbaik buat
diri gua sendiri,” katanya.
Komentar simple dari dating dari
Puput mahasiswi Universitas Lampung. “Dari pengalaman, kita bisa koreksi apa
kelebihan dan kekurangan kita. Jadi nggak harus nungg diguruin orang. Kita juga
bisa menggurui diri sendiri. Porsinya pun lebih tepat dan efisien banget,” ujar
cewek yang suka banget sama boneka Babi
Berguru dan digurui oleh diri
sendiri bagai mata pisau. Bisa saja efisien, bisa juga justru gagal alias zonk. Mau tahu apa trik biar prosesnya
belajar dan hasilnya baik ? “Komitmen dong!” seloroh Rendra mahasiswa
Universitas Dharmajaya
Cewek berambut panjang ini
berpendapat, kalau komitmen itu kunci utama dalam sebuah tujuan. “Kalau berguru
dengan orang lain, kita bisa selalu diingatkan. Tapi ketika kita bisa selalu
diingatkan. Tapi, ketika kita menjadikan diri sendiri, komitmen harus kuat.
Jangan nanti nyepelein dan toleransi ke diri sendiri! Kan nggak effesien!”
katanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar